Tentang Sedekah di Jalan Karena Allah

Tentang Pemberian Sedekah di Jalan Karena Allah


Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah.

Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui. 

Ayat ini diturunkan di kala Rasulullah saw. bersiap-siap hendak keluar pergi menuju medan perang "Tabuk" sambil menyerukan kepada sahabatnya agar bersedekah, seruan tersebut disambut baik seketika itu juga oleh Abdurrahman Ibn Auf dengan menyerahkan empat ribu dirham kepada Rasulullah dan berkata : Ya Rasulullah : Harta milikku hanya delapan ribu dirham, empat ribu aku tahan untuk diriku dan keluarga dan empat ribu ini aku serahkan bagi jalan Allah. Allah memberkahi apa yang engkau tahan dan apa yang engkau berikan, Jawab Rasulullah saw. Kemudian datang sahabat Usman Ibnu Affan dan berkata pada Rasulullah : Ya Rasulullah saya akan melengkapi peralatan dan pakaian bagi mereka yang belum mempunyainya.

Diriwayatkan oleh Kalbi dan Mugatil, bahwa Sayidina Ali bin Abi Talib memiliki hanya empat dirham tatkala ayat ini turun, maka segera ia menyedekahkan satu dirham di waktu malam, satu dirham di waktu siang, satu dirham secara terang-terangan dan satu dirham secara sembunyi-sembunyi.

Hadis Nabi Tentang Sedekah

Sesungguhnya orang yang terdekat kepadaku di hari qiamat, ialah orang yang terbanyak bersalawat untukku.

Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib ra. bahwa Rasulullah bersabda :

Tiada do'a melainkan di antara Allah dan do'a itu terdapat dinding sampai orangnya bersalawat untuk Nabi Muhammad,. Bila ia berbuat demikian tertembuslah dinding itu dan keterimalah do'anya.

Diriwayatkan oleh Anas Ibnu Malik, bahwa Rasulullah bersabda :
Tat kala Tuhan menciptakan bumi diciptakan gunung sebagai pasak sambil heran-heran bertanyalah malaikat : Ya Tuhan ! Apakah ada dari makhlukMu yang lebih keras dari gunung? Ada, Firman Tuhan, ialah besi. Adakah yang lebih keras dari besi ? Api, Jawab Tuhan. Adakah yang lebih keras dari api ? Air, Jawab Tuhan. Adakah yang lebih keras dari air ? Agin, firman Tuhan. Dan adakah yang lebih keras dari angin ? Di jawab Allah, ialah anak Adam yang memberi sedekah dengan tangan kanannya, tidak diketahui oleh tangan kirinya.

Firman Allah :
Bahwasanya lebih baik, lebih utama bagi kamu memberi sedekah secara diam-diam dan diberikannya kepada orang-orang fakir.

Sedekahnya Orang-Orang Dahulu


Orang-orang Islam zaman dahulu (salaf) berusaha menyembunyikan sedekahnya dari mata orang, sehingga di antaranya lebih suka memberikan sedekahnya kepada orang-orang buta agar tidak dikenalnya, dan ada yang mengikatkan sedekahnya pada baju yang di pakai si miskin di kala ia tidur atau ditaruhnya di jalanan yang akan dilalui orang fakir.

Cara utama kedua yang harus diperhatikan oleh pemberi sedekah, ialah Firman Allah swt  yang artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan (si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Cara ketiga, ialah agar sedekah yang dikeluarkan diambilkan dari harta yang halal, sebagaimana firman Tuhan : 

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.

Bersabda Rasulullah saw. :

Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima melainkan barang yang baik, artinya barang yang halal.

Sebagaimana Sufyan Atstsauri berkata : Barangsiapa menafkahkan harta haram di jalan Allah, ia laksana orang yang menyucikan pakaiannya dengan air kencing, padahal pakaian tidak akan bersih suci kecuali dengan air suci, demikian pula dosa tidak akan menjadi bersih terampuni kecuali dengan barang yang halal.

Cara keempat ialah sedekah itu seyogyanya diberikan dengan wajah yang ramah, gembira, tidak terpaksa, sebagaimana firman Allah SWT. :

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan tidak pula dengan menyakiti perasaan si penerima, mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.

Sabda Rasulullah saw. :

Satu dirham dari harta halal diberikannya dinafkahkannya dengan wajah ramah dan perasaan gembira lebih afdhol dan lebih berpahala dari seratus ribu dirham yang diberikannya dengan terpaksa dan hati jengkel.

Cara kelima, ialah supaya dipilih tujuan yang tepat atau orang yang patut menerima sedekah, seperti orang alim yang bertaqwa yang akan menggunakan sedekah itu untuk beribadah dan taat kepada Allah dan atau fakir berkekurangan yang soleh, sebagaimana firman Allah swt. : 

Sesungguhnya sedekah itu ialah untuk para fakir dan miskin.

Sabda rasulullah saw. :

Harta atau barang sedekah jika sudah keluar dari tangan pemberinya berkata : saya kecil engkau besarkan, engkau dulu pelindungku dan sekarang aku menjadi pelindungmu, aku dulu musuh dan sekarang engkau menyintaiku, dahulu aku suatu benda yang fana sekarang engkau mengekalkanku, dahulu aku sedikit sekarang engkau melipatgandakan aku.

Firman Allah swt. :

Barangsiapa  berbuat kebajikan (sedekah) akan diberinya pahala sepuluh kalinya.

Bersabda Rasulullah saw.

Tiada seorang muslim memberi makan kepada saudaranya seagama sampai kenyang, memberi minum sampai hilang dahaganya, kecuali dijauhkan oleh Allah dan dipisahkannya dari api neraka dengan tujuh Parit; lebar antara tiap dua Parit sejauh perjalanan limaratus tahun, dan berserulah api neraka : Ya Tuhanku idzinkan aku bersujud tasyakur karena Engkau telah membebaskan salah satu dari ummat Muhammad dari siksaku. Sesungguhnya aku merasa malu dari Muhammad menyiksa salah seorang dari ummatnya yang telah bersedekah. Lalu Allah memerintahkan memasukkan syurga orang yang bersedekah walau dengan sesuap roti atau segenggam kurma.


Menurut cerita sahibulhikayat : Bahwa terjadi pada suatu masa di mana kekeringan paceklik sedang menimpa Bani Israel bertahun-tahun seorang perempuan yang sedang memegang sepotong roti untuk dimakan, tiba-tiba mendengar suara dari luar orang meminta-minta sesuap makan karena lapar, diberikannyalah sepotong roti yang sudah berada di ujung mulutnya itu kepada si miskin tadi. Beberapa hari kemudian pergilah siperempuan bersama anaknya yang masih kecil mencari mengumpulkan kayu disuatu tempat jauh dari rumahnya, tiba-tiba si anak kecil tadi diserang dan dibawa lari oleh seekor serigala, lalu berteriak - teriaklah si ibu minta tolong sambil lari mengejar serigala itu. Dalam keadaan panik demikian berkenanlah Allah mengutus malaikat Jibril menyelamatkan si anak dari mulut serigala dan mengembalikan kepada ibunya sambil berkata : Hai hamba Allah! Terimalah anakmu ini sebagai imbalan dan balasan atas roti yang engkau telah berikan kepada orang sedang lapar.

Bercerita Sitti A'isyah ra. : Bahwa ada seorang perempuan datang menghadap Rasulullah dalam keadaan tangan kanannya lumpuh, berkata ia : Hai Nabi Allah ! Tolonglah do'akan dan mohonkan dari Allah menyembuhkan dan menghidupkan kembali tangan ku ini, maka bertanya Rasulullah : Apakah yang menyebabkan tanganmu lumpuh? Aku melihat dalam mimpi menjawab si perempuan itu seakan-akan hari qiamat, api neraka telah dinyalakan syurga didekatkan dan terlihat olehku ibuku berada di neraka memegang sepotong gajih disalah satu tangannya dan ditangan yang lain sehelai kain untuk melindunginya dari api, kemudian aku bertanya padanya : Kenapa engkau di sini ibu, padahal engkau adalah seorang yang taat pada Tuhan dan diridhoi oleh suamimu? Berkat ibuku : Ialah karena saya seorang bakhil. Dan apakah itu sepotong gajih dan sehelai kain ditanganmu? Tanya kembali aku yang dijawab oleh ibuku dengan mengatakan : Ialah itu kedua barang yang telah aku sedekahkan di dunia dan tdak pernah bersedekah lagi sepanjang umurku. Kemudian aku bertanya di manakah ayahku ? Ayakmu adalah seorang yang murah hati dan ia ditempatkan di tempat orang-orang yang murah hati, jawab ibuku. Lalu aku pergi ke syurga dan melihat ayahku berdiri di tepi suatu kolam membagi - bagi air. Hai ayah! Aku berseru pada ayahku : Ibuku isterimu yang taat pada Tuhannya serta engkau meridhoinya berada di neraka terbakar, sedang engkau di sini membagi - bagi air dari kolamnya Nabi Muhammad, tolonglah beri ia seteguk air dari kolam ini. Hai anakku kata ayahku Allah mengharamkan kolam ini bagi orang-orang yang bakhil dan berdosa lalu tanpa idzinknya aku mengambil segelas dan memberikannya kepada ibuku yang sedang dahaga, seketika itu juga aku mendengar suara berkata : Semoga Allah melumpuhkan tanganmu yang telah memberi minum kepada sibakhil itu dari kolamnya Nabi Muhammad saw. Maka sewaktu aku terjaga dari tidur aku lihat tanganku sudah menjadi kering. Setelah rasulullah mendengar cerita perempuan itu, Kata Siti A'isyah meneruskan ceritanya, diletakkanlah tongkatnya di atas tangan si perempuan dan berdo'a, Ya Tuhanku : Demi kebenaran mimpi yang diceritakan perbaikilah dan sembuhkanlah tangannya. Berkat do'a Rasulullah sembuhlah tangan orang perempuan itu dan kembali sebagaimana biasa.

Bersabda Rasulullah saw. :

Sifat loman murah hati adalah seumpama suatu pohon di syurga cabang-cabangnya tunduk menurun di dunia, barang siapa mengambil satu cabang dari padanya akan dituntunnya ke syurga, dan sifat bakhil adalah serupa pohon di neraka cabang-cabangnya tunduk menurun di dunia barang siapa mengambil satu cabang akan dituntunnya ke neraka. Orang loman - murah hati - dekat kepada Allah dan makhluk, sedang orang bakhil jauh dari Allah dan makhluk. Orang bakhil tidak akan masuk syurga walaupun ia seorang zahid (orang yang menjauhi keduniawian).

Dihikayatkan bahwa seekor burung "elang" datang kepada Nabi Sulaiman Bin Dawud as. mengadukan seorang pria yang mempunyai pohon tempat ia menetaskan telurnya, bahwa ia selalu mengambil anak-anak yang ditetaskan. Maka dipanggilah pemilik pohon itu dan dilarangnya berbuat demikian dan memerintahkan kepada dua syaitan jika melihat pemilik pohon itu berbua lagi, supaya dibawanya dan dibelah badannya menjadi dua bagian, satu dilemparkan di timur dan satu dilemparkannya ke barat. Maka tahun berikutnya lupalah si pemilik pohon akan perintah Nabu sulaiman dan naiklah memanjat pohon mengambil anak - anak burung yang baru ditetaskan. Kembali burung "elang" mengadu kepada Nabi Sulaiman yang kemudian memanggil kedua syaitan yang diperintahkan menjaga pohon menanyakan kepana tidak melakukan apa yang telah diperintahkan. Maka berkata kedua syaitan itu : Hai Khalifatullah ! Tatkala pemilik pohon itu hendak memanjat pohonnya, kami sudah datang untuk mengambilnya akan tetapi ia telah memberi sedekah sepotong roti, yang karenanya ia di lindungi oleh dua malaikat dari langit yang telah melempar kita berdua, satu ke timur dan satu ke barat dan dengan demikian terhindarlah pemilik pohon itu dari rencana kita berkat sedekahnya.

Dihikayatkan bahwa pada suatu musim kering paceklik yang sedang menimpa Bani Israil, terjadilah seorang miskin datang kerumah seorang kaya meminta sedekah sepotong roti, oleh anak perempuan dari si kaya itu diberilah sepotong roti yang masih panas. Si ayah melihat perbuatan putrinya yang lancang itu marah dan sebagai ganjaran atas perbuatan tanpa idzin itu dipotonglah tangan si anak. Syahdan taida beberapa lama setelah kejadian itu matilah si ayah dalam keadaan miskin sesudah habis semua harta miliknya, dan terpaksalah si anak perempuan yang mempunyai paras cantik itu berkeliling dari pintu ke pintu meminta-minta, sampai pada suatu waktu ia mengetok pintu orang kaya yang terpesona oleh parasnya yang cantik dan dikawinkan ia dengan puteranya.

Dalam pesta perkawinan di mana kedua penganten lagi duduk bersama keluarga menghadapi hidangan makan, perhatian si suami (penganten laki) tertarik oleh cara istrinya yang selalu mengambil makanan dengan tangan kirinya. Ditegornya sekali dua agar berlaku sopan mengambil makanan dengan tangan kanannya, tetapi tidak dihiraukan oleh si istri (penganten perempuan). Tiba-tiba terdengarlah suara dari sisi pintu yang berbunyi : Keluarkanlah tangan kananmu hai hambaku! Engkau telah memberi roti untuk aku dan aku berikan tanganmu kembali, maka dikeluarkanlah tangan kanannya dalam keadaan sempurna berkat rahmat Tuhan.

Bersabda Rasulullah saw. :

Barangsia memulikan tamu, ia telah memuliakan aku, dan barang siapa yang memuliakan aku ia telah memuliakan Allah swt. Dan barangsiapa membenci tamu ia telah membenci aku dan barangsiapa membenci aku ia telah membenci Allah.

Bersabda Rasulullah saw. :
Jika seorang tamu memasuki rumah seorang mu'min masuklah bersama dia seribu berkah dan seribu rahmat.

Bersabda Rasulullah saw. :
Tiada seorang didatangi tamu lalu menghormatinya dengan makanan yang ia dapat, melainkan oleh Allah dibukakan pintu syurga baginya. Dan barangsiapa menahan makanan tidak memberikannya kepada orang yang lapar, Allah akan menahan tidak memberikan karunia-Nya kepada orang itu di hari qiamat, serta akan disiksanya di neraka. Dan barangsiapa memberi makan kepada seorang yang lapar, patut ia masuk syurga.

Sabda Nabi saw. :

Amal yang paling afdhol diatas bumi ialah : menuntut ilmu, berjihat dan pencaharian halal. Penuntut ilmu itu adalah kekasih Allah, yang berjihad kesayangan Allah dan pencari rezeki halal mulia di hadapan Allah.

Sabda Rasulullah saw.

Hindarilah kamu api neraka walaupun dengan bersedekah separuh buah kurma.

Sesungguhnya menafkahkan harta benda di jalan Allah ialah dapat mendatangkan pahala yang besar dan menyelamatkan dari segala ketakutan, kesukaran dan bala' di dunia dan akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah saw. :

Sedekah itu dapat menolak tujuh puluh macam bala' dan bencana, yang paling ringan di antaranya ialah penyakit kusta dan sopak.

Demikian urang tentang Sedekah, Manfaat Sedekah, Firman Allah tentang Sedekah, Hadist Rasulullah tentang Sedekah serta kisah-kisah orang yang bersedekah dan orang yang bakhil. Semoga ada manfaatnya.