Tentang Keagungan Ilmu

Dalam Surat Al-Baqarah" Allah SWT berfirman :
"Dan Dia - Allah yang mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman : "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar". Mereka menjawab : "Maha Suci Engkau ! Tidak ada yang kami ketahui selain apa yang engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maja Bijaksana".

Diriwayatkan bahwa rasulullah saw. bersabda :
Yang paling selamat di antara kamu dari adzab dan kesengsaraan hari Qiamat, ialah yang terbanyak membaca shalawat untukku.

Oleh Abuhurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda :
Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, Allah menunjukkan baginya jalan ke syurga. Sesungguhnya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi sampai-sampai ikan di laut pada memintakan ampun bagi orang alim. Dan sesungguhnya ulama itu adalah pewaris-pewaris para nabi.

Diriwayatkan oleh Abu Dhar bahwa Rasulullah saw. bersabda :
Bahwasanya perjalananmu untuk belajar satu bab dari kitab Allah lebih baik bagimu dari pada bersembahyang seratus rakaat, dan perjalananmu untuk mengajar suatu bab dari Ilmu - diamalkan ilmu itu atau tidak - lebih baik bagimu dari sembahyang seribu rakaat. Dan barangsiapa mempelajari suatu bab dari ilmu untuk diajarkan kepada orang lain akan diberikan pahala tujuhpuluh nabi. Barangsiapa duduk didepan seorang alim barang sejam - dua jam, mendengar dari padanya sepatah - dua patah, makan bersama sesuap - dua suap dan atau jalan bersama selangkah dua langkah akan dikaruniai Allah dua syurga, tiap syurga sebesar dunia ini dua kali.

Diriwayatkan oleh Sayidina Ali r.a. bahwa Rasulullah bersabda :

Saya telah menanya Jibril tentang para ulama yang di jawab : Bahwa mereka adalah pelita umatku di dunia dan di akhirat, bahagialah bagi mereka yang mengenal mereka dan celakalah bagi yang mengingkari atau membenci mereka.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda : Barangsiapa bersembahyang Jemaah dan duduk mendengarkan Pengajian ilmu, mendengarkan firman Allah kemudian diamalkannya, ia akan dikaruniai oleh Allah dengan enam macam karunia : Rizqi yang halal, terhindar dari siksa kubur, menerima kitabnya (catatan amalnya) dengan tangan Kanannya, melewati jembatan Shirath secepat kilat, berkumpul bersama para nabi di Padang Masyar dan dibangunkan oleh Allah sebuah rumah di syurga yang terbuat dari yaqut merah dan mempunyai empat puluh pintu".

Berkata Ibnu Abbas ra. : Bahwasanya kedudukan para ulama adalah lebih tinggi dari orang-orang Mu'min dengan tujuh ratus derajat, antara tiap dua sama derajat perjalanan lima ratus tahun.
Dikatakan bahwa ilmu itu lebih afdol dari amal karena lima perkara : 
  • Pertama ilmu tanpa amal bisa terjadi tetapi amal tanpa ilmu tidak bisa
  • Ilmu tanpa amal berguna tapi amal tanpa ilmu tidak 
  • amal itu lazim (mesti) dan ilmu adalah penerang sebagai pelita
  • Tingkat ilmu ulama adalah tingkat nabi-nabi, sebagai mana sabda Rasulullah saw. : Ulama-ulama umatku adalah seperti nabi-nabi Bani Israel.
  • Ilmu adalah sifatnya Allah sedang amal adalah sifatnya Hamba Allah dan sifat Allah tentu lebih Afdol dari sifat hambanya.
Menurut Ibnu Abbas r.a. Bahwa nabi Sulaiman a.s. telah memilih ilmu ketika disuruh memilih diantara ilmu dan kerajaan, maka baginya telah dikaruniai Allah ilmu dan kerajaan.
Suatu tanda kemuliaan ilmu, ialah firman Allah kepada Nabi Muhammad saw. : "Katakanlah Hai Muhammad ; Ya Tuhanku tambahkanlah ilmuku"
Diceritakan bahwa Rasulullah pada suatu ketika melihat syaitan berada di pintu mesjid. Rasulullah menanya padanya : Apa yang engkau perbuat di sini hai Iblis? Berkata si Iblis : Saya hendak mengacau sembahyangnya pria itu yang sedang sembahyang tetapi aku takut dari pria yang yang sedang tidur. Kembali bertanya Rasulullah : Kenapa engkau tidak takut dari orang yang sembahyang itu pada hal ia sedang beribadah menghadap Tuhan dan takut dari pada orang yang sedang tidur dan tidak sadar itu. Karena orang yang sedang sembahyang itu adalah orang bodoh yang mudah sekali dikacau, sedang yang tidur adalah orang alim yang sekali waktu-waktu bila ia sadar dari tidurnya dapat menggagalkan usaha merusak dan mengacau saya terhadap orang bodoh itu, jawab si Iblis.
Maka bersabda Rasulullah saw. : Sesungguhnya tidurnya orang alim lebih baik dari ibadahnya orang yang bodoh.

Bersabda Rasulullah saw. : Barang siapa hendak menghapalkan ilmu, ia harus melakukan lima perkara : Pertama sembahyang dua rakat di waktu malam, kedua selalu berwudhu, ketiga bertaqwa secara terang-terangan atau sembunyi, keempat makan dan minum untuk bertaqwa dan bukan untuk memenuhi hawa nafsu dan kelima bersiwak  menggosok gigi.
Bersabda Rasulullah saw. : Kebajikan dan kemuliaan dunia dan akhirat menyertai ilmu dan seorang alim lebih afdal dihadapan Allah dari seribu orang syahid.
Dimaksud dengan orang alim dalam hadits ini ialah alim yang mengamalkan ilmunya.
Bersabda Rasulullah saw. : Sesungguhnya Allah s.w.t. telah menciptakan sebuah kota di bawah Aresynya yang pada pintunya tertulis kata-kata : Barang siapa mengunjungi - berziarah - pada ulama ialah seakan-akan berziarah pada nabi-nabi. Dan Allah s.w.t. lebih menyukai seseorang duduk bersama ulama sejam dari pada beribadah seribu tahun.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : Sesungguhnya Allah s.w.t. telah menciptakan di bawah Aresynya sebuah kota dari cahaya sebesar dunia sepuluh kali, di dalamnya terdapat seribu pohon dari mutiara yaqut, merjan dan lain-lain permata. Daun-daun pohon itu terbuka mekar pada mereka yang bersembahyang jemaah lima waktu dan rajin duduk menghadiri ruang pengajaran ilmu, agar mereka datang duduk bernaung di bawah pohon-pohon permata itu sambil menikmati hidangan dari cahaya yang disuguhkan, penuh dengan segala apa yang lezat dan sedap dirasa oleh selera dan dipandang mata.

Bersabda Rasulullah saw. : Tiada seorang mu'min beduka-cita karena kematian seorang alim kecuali baginya oleh Allah swt. dicatat pahala seribu alim dan seorang syahid.

Bersabda Rasulullah saw. : Akan datang suatu masa di mana umatku lari dan menjauhi para Ulama dan ahli figh. Dalam keadaan demikian Allah akan menimpakan tiga bencana atas mereka : Pertama, baroqah akan terangkat dari pencaharian mereka. Kedua, Allah menguasakan di atas mereka suatu pemerintahan yang dzalim. Ketiga mereka akan meninggalkan dunia tanpa iman.

Bersabda Rasulullah saw. : Empat orang akan didatangkan ke pintu syurga pada hari qiamat tanpa mengalami hisab dan menyaksikan adzab : Pertama seorang alim yang telah mengamalkan ilmunya, kedua Haji yang telah melakukan ibadah haji tanpa melakukan perbuatan ma'siat, ketiga seorang syahid yang mati terbunuh dalam peperangan dan keempat dermawan yang telah memperoleh harta halal dan menafkahkannya di jalan Allah tanpa riya. Keempat orang itu berebut memasuki syurga lebih dahulu, maka diutus oleh Allah SWT. Malaikat Jibril untuk mengetengahi, kemudian menanyakan jibril pada si syahid : Apa yang engkah telah perbuat di dunia sehingga kau ingin memasuki syurga lebih dahulu. Di jawab oleh si syahid : Saya telah terbunuh dalam peperangan untuk mencapai ridho Tuhan. Dan dari siapa engkau mengetahui dan mendengar tentang pahala seorang syahid, tanya lagi Jibril. Dari para ulama, jawabnya, kemudian berkatalah jibril : Peliharalah adap kesopanan, janganlah mendahului guru-gurumu. Kepada si haji dan si dermawan Jibril mengajukan pertanyaan serupa, kemudian berkatalah si orang alim : Ya Tuhanku aku tidak memperoleh ilmu kecuali lantaran kabaikan dan kedermawanan si dermawan, maka berfirmanlah Allah SWT. Benarlah apa yang dikatakan oleh orang alim itu, hai malaikat Ridhuan bukakanlah pintu-pintu syurga untuk si dermawan masuk syurga lebih duhulu disusul oleh yang lain.
Bersabda Rasulullah saw. : Kelebihan seorang alim atas seorang yang beribadah seperti kelebihanku di atas orang yang terendah daripada kamu.

Demikianlah maka Allah telah mewahyukan Nabi Ibrahim as. Firman Nya : Aku adalah Maha Mengetahui, maka Aku mencintai orang alim.
Berkatalah Al-Hasan ra. : Pada hari qiamat tinta para ulama ditimbang bersama darah para syuhada, maka lebih beratlah timbangan tinta para ulama dari darah Syuhada.
Bersabda Rasulullah saw. : Jadilah seorang alim atau pelajar penuntut ilmu atau pendengar dan janganlah jadi orang keempat agar tidak binasa.
Rasulullah saw. ditanya : "Amal apakah yang terafdal, wahai Rasulullah ?" Rasulullah menjawab : "Mengenal Allah", Karena amal sedikit akan berguna bila disertai ilmu, tetapi amal banyak yang disertai kebodohan tidak akan berguna, Maka dapat diketahui bahwa ilmu itu lebih mulia dari ibadah, karena seorang hamba harus beribadah dengan disertai ilmu, kalau tidak, maka amalnya tidak berguna laksana abu diterbangkan oleh angin.
Dikatakan bahwa memandang wajah seorang alim adalah ibadah :
Bersabda Rasulullah saw. : Sesungguhnya Allah SWT. malaikat-malaikatnya, penghuni langit dan bumi sampai-sampai semut di dalam lobangnya dan ikan di dalam laut pada berselawat mendo'akan orang yang mengajar orang lain dengan pengajaran yang baik.

Rasulullah saw. Bersabda : "Sesungguhnya Allah swt. Menciptakan bani Adam dengan delapa sifat : Empat diantaranya adalah sifat-sifat penghuni syurga, yaitu wajah yang ramah, lidah yang fasih, hati yang bertaqwa, dan tangan yang murah. Sedang empat yang lain adalah sifat-sifat penghuni neraka, yaitu wajah yang masam, lidah yang kotor, hati yang keras dan tangan yang bakhil.
Bersabda Rasulullah saw. : Hati-hatilah dari tiga orang : Ulama yang lengah, orang-orang fakir yang penjilat dan orang-orang bodoh yang bertasawuf.
Bersabda Rasulullah saw. : Tegaknya dunia dengan empat perkara : Ilmunya para ulama; adilnya para umara (pemerintah), dermawannya para orang kaya dan do'anya orang-orang fakir miskin.

Karena kalau tidak karena ilmunya para ulama binasalah orang-orang yang bodoh dan kalau tidak karena kemurahan hati orang-orang kaya binasalah orang-orang fakir miskin dan kalau tidak karena do'anya orang fakir miskin binasalah orang-orang kaya dan kalau tidak karena adilnya para umara (pemerintah) akan saling bunuh membunuhlah manusia sebagaimana srigala mencaplok kambing.
Bersabda Rasulullah saw. : Barangsiapa yang menafkahkan sedirham bagi orang yang menuntut ilmu maka ia seakan-akan menafkahkan sebesar gunung Uhud emas murni untuk jalan Allah SWT.
Bersabda Rasulullah saw. : Barangsiapa bersembahyang jemaah bersama-sama muslimin empat puluh hari, tidak ketinggalan satu rakaatpun, dicatat oleh Allah SWT. Bebas dari sifat orang munafiq.
Bersabda Rasulullah saw. : Barangsiapa bersembahyang subuh dan duduk berdzikir, diberi oleh Allah tujuhpuluh gedung dari emas dan perak di alam syurga "Firdaus.".
Bersabda Rasulullah saw. : Sesungguhnya perumpamaan sembahyang adalah seumpama suatu sungai yang mengalir di depan rumah salah seorang dari kamu, dalam sungai mana ia bermandi lima kali sehari, adakah tertinggal kotoran pada badannya? Tanya Rasulullah pada sahabatnya. Tidak, kata sahabat. Demikian pulalah sembahyang mencuci semua dosa, kata rasulullah saw.
Demikian sekedar penjelasan tentang Ilmu semoga Allah Merahmati Para Pembaca Blog ini... Amin.. Amin... Ya Robbal 'A Lamiin. Kalau sempat tinggalkanlah pesan Saudara ....